Longsor Paksa 13 Keluarga Mengungsi dari Apartemen di Cameron Highlands

Longsor Paksa 13 Keluarga Mengungsi dari Apartemen di Cameron Highlands

Cameron Highlands, 29 November 2025 – Sebanyak 13 keluarga terpaksa mengungsi dari tempat tinggal mereka di sebuah kompleks apartemen di kawasan Brinchang, Cameron Highlands, Sabtu pagi, setelah terjadi tanah longsor akibat hujan lebat yang mengguyur kawasan perbukitan tersebut sejak Jumat malam. Peristiwa ini memicu kekhawatiran akan risiko bencana alam di tengah musim hujan yang kian intens.


1. Waktu dan Lokasi Kejadian

Longsor terjadi sekitar pukul 06.30 pagi di kawasan perumahan dekat Jalan Sungai Palas, Brinchang—salah satu kawasan paling padat di Cameron Highlands. Hujan deras yang berlangsung lebih dari 12 jam menyebabkan tanah di lereng bukit menjadi jenuh air, hingga akhirnya runtuh dan menghantam area parkir serta dinding luar bangunan apartemen Highland Residensi.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, longsor tersebut merusak infrastruktur dan memutus akses jalan sementara, sehingga pihak berwenang segera mengevakuasi penghuni sebagai tindakan pencegahan.


2. Respons Cepat Agen Bencana

Agensi Pengurusan Bencana Negara (NADMA) bersama Jabatan Kerja Raya (JKR), Polis Diraja Malaysia (PDRM), dan anggota RELA segera tiba di lokasi. Sebanyak 52 orang dari 13 keluarga—termasuk lansia dan anak-anak—dievakuasi ke pusat pemindahan sementara di Dewan Orang Ramai Brinchang.

“Keselamatan adalah prioritas utama. Kami tidak bisa mengambil risiko karena lereng masih tidak stabil,” kata Pengarah NADMA Negeri Pahang, Encik Azman Ismail.

Tim geoteknik dari JKR juga telah dikirim untuk menilai kondisi tanah dan risiko longsor susulan.


3. Kerusakan dan Ancaman Lanjutan

Longsor menyebabkan retakan pada dinding luar apartemen, kerusakan pada sistem saluran air, dan runtuhnya kabarmalaysia.com pagar pembatas. Bagian parkir bawah tanah tergenang lumpur setinggi 40 sentimeter. Pihak pengurusan apartemen telah menutup akses ke blok yang terdampak hingga izin aman dikeluarkan oleh pihak berwenang.

Sementara itu, MetMalaysia memperingatkan bahwa hujan berterusan berintensitas tinggi masih berpotensi terjadi di Cameron Highlands hingga 1 Desember 2025, meningkatkan risiko longsor di kawasan perbukitan yang telah mengalami deforestasi dan pembangunan berlebihan.


4. Seruan untuk Peninjauan Pembangunan di Kawasan Rentan

Insiden ini kembali memicu kritik dari aktivis lingkungan dan penduduk setempat terhadap pesatnya pembangunan komersial di kawasan perbukitan Cameron Highlands tanpa studi dampak lingkungan yang memadai. Dalam satu dekade terakhir, kawasan ini menyaksikan ledakan pembangunan hotel, resort, dan apartemen—seringkali di atas lereng yang rentan.

“Kami sudah memperingatkan ini sejak lama. Alam memberi sinyal, dan kita harus berhenti mengabaikannya,” kata Dr. Lim Mei Fen, ahli geologi dari Universiti Malaya.


5. Bantuan dan Pemulihan

Pihak berwenang telah menyediakan makanan, selimut, dan layanan kesehatan dasar di pusat pemindahan. Bantuan psikososial juga diberikan kepada anak-anak yang mengalami trauma. Penghuni diperkirakan belum bisa kembali ke rumah mereka dalam waktu dekat, tergantung hasil penilaian kestabilan tanah.


Longsor di Cameron Highlands bukan hanya kejadian cuaca—ia adalah peringatan keras tentang keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam. Saat hujan terus turun, yang dibutuhkan bukan hanya tanggap darurat, tapi komitmen jangka panjang untuk melindungi tanah yang menopang kehidupan kita semua.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top